PB HMI Tetap Tidak Mau Bayar Utang Tiket Rp 1,2 Miliar, Korps Alumni Diminta Beri Atensi

Image 3
Rapat pembayaran utang tiket perjalanan PB HMI, Jumat, 1 Agustus 2025./MNID

Jakarta, MNID.  Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) langsung merespon keluhan CV. Quantitas Rezeky Semesta (QRS) Travel. Pada hari Jumat pekan lalu, PB HMI mengundang pihak CV. QRS untuk membicarakan soal utang biaya perjalanan PB HMI kepada CV. QRS sebesar Rp 1,2 miliar.

Namun sayangnya, pertemuan berakhir tanpa hasil memuaskan. PB HMI tetap tidak mau melunasi utang biaya perjalanan peserta Kongres ke-23 HMI di Pontianak, Kalimantan Barat pada bulan Desember 2023 lalu.

Pertemuan itu dihadiri langsung oleh Bagas Kerniawan yang dalam Kongres di Pontianak terpilih sebagai Ketua Umum periode 2024-2026. Juga hadir Raihan Ariatama yang merupakan ketua umum PB HMI periode 2021-2023 dan Majelis Korsultasi dan Pengawas PB HMI serta beberapa fungsionaris lainnya.

Adapun  Direktur Utama CV. QSR Travel, Ria Aulia, yang menjadi korban dalam kasus ini hadir bersama kuasa hukumnya Fadli Rumakefing. Pertemuan dilakukan di kantor PB HMI.

“Jumat yang lalu saya dan klien (korban) telah melalukan pertemuan langusng dengan pihak PB HMI, sayangnya belum mendapatkan hasil yang maksimal. Besar harapan kami masalah utang ini harus segera terlunasi,” ujar Fadli Rumakefing kepada redaksi.

“Karena itu, mewakili klien kami, harapannya kasus ini juga harus mendapat atensi khusus dari Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI),” sambungnya.

Dia menyayangkan organsisasi sebesar HMI yang selalu mendengungkan komitmen keumatan dan kebangsaan ternyata memilih ingkar pada kewajiban membayar utang, 

“Sangat disayangkan karena PB HMI  di sisi yang lain dengan penuh kesadaran melalukan kezoliman terhadap umat yang lemah,” ujarnya.

Berita Terkait

Berita Lainnya