Luncurkan GREAT Institute, Syahganda Nainggolan Pakai Syal Palestina dan Singgung Korupsi Telkom Rp 431 Miliar

Image 3
Ketua Dewan Direktur GREAT Institute Syahganda Nainggolan saat meluncurkan GREAT Institute di di Auditorium Telkom Landmark Tower, Jakarta Selatan, Selasa, 3 Juni 2025.

Jakarta, MNID. Lembaga think tank GREAT Institute diluncurkan Selasa siang, 3 Juni 2025, di Auditorium Telkom Landmark Tower, Jakarta Selatan.

Ketika mengawali sambutannya dalam peluncuran yang dihadiri para tokoh pergerakan dan pemerintahan itu, Ketua Dewan Direktur GREAT Institute Syahganda Nainggolan menyinggung dugaan korupsi di lingkungan PT. Telkom Indonesia (Persero) senilai Rp 431 miliar. Kasus yang terjadi antara 2016 dan 2018 ini sedang ditangani Kejaksaan Tinggi Jakarta.

“Pada hari ini, Kompas memberitakan di Telkom ada korupsi senilai Rp 431 miliar. Itu semua proyeknya tidak ada,” ujar Syahganda yang mengenakan syal Palestina.

Dia mengatakan, kasus ini memperlihatkan bahwa di era lalu, korupsi seakan-akan menjadi bagian dari mindset dan dianggap biasa-biasa saja.

“(Bagaimana) Telkom semewah itu bisa membuat proyek fiktif,” ujarnya tak habis pikir.

Syahganda menambahkan, kasus korupsi di Telkom ini memperlihatan bahwa korupsi bukan persoalan IQ rendah, tetapi karena kerusakan bahkan kehancuran moral.

“Apa yang bisa mengubah moralitas yang hancur itu?” tanya Syahganda.

Lalu dia menjawab sendiri pertanyaannya. “Yang bisa menghancurkan korupsi adalah pemimpin yang ideologis.”

Syahganda lantas menguraikan sejumlah hal yang dipandangnya sebagai bukti bahwa Prabowo Subianto yang sekarang berkuasa dapat dikategorikan sebagai pemimpin yang ideologis.

Dan, masih kata Syahganda, kehadiran sosok Prabowo adalah sebuah momentum yang harus dimanfaatkan untuk memperbaiki keadaan Indonesia.

Berita Terkait

Berita Lainnya