Jakarta, MNID. Presiden Prabowo Subianto diminyta gercep menetapkan status Bencana Nasional terhadap musibah yang melanda wilayah Sumatera, khususnya Sumatera Utara (Sumut), Sumatera Barat (Sumbar), dan Aceh. Permintaan disampaikan Wakil Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) DPP Partai Golkar, Leriadi, S.Sos.
Leriadi, yang juga menjabat Wakil Sekretaris Jenderal DPP AMPI dan merupakan Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Politik UNAS Jakarta, menyatakan bahwa penetapan status ini mendesak guna mempercepat penanganan dan bantuan logistik.
“Kami minta Presiden menetapkan sebagai Bencana Nasional. Butuh armada ke lokasi yang sulit terjangkau, agar penanganan lebih cepat dan dikoordinir langsung oleh pusat,” ujar Leriadi dalam keterangannya di Jakarta, Senin, 1 Desember 2025.
Leriadi menjelaskan bahwa penetapan status Bencana Nasional sesuai Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 akan memberikan beberapa keuntungan krusial bagi upaya penanganan.
Yakni, mobilisasi Sumber Daya Pusat: Memungkinkan pengerahan seluruh kekuatan dan anggaran dari kementerian/lembaga pusat, termasuk TNI dan Polri, secara lebih cepat dan terkoordinasi.
Kemudian, membuka peluang untuk menerima bantuan dari lembaga internasional atau negara lain jika skala kerusakan sudah melampaui kemampuan nasional.
Serta mempercepat proses rehabilitasi dan rekonstruksi di wilayah terdampak, yang kerusakannya diperkirakan mencapai triliunan rupiah.
“Data dari BNPB dan laporan di lapangan menunjukkan total korban jiwa dan korban hilang sudah melewati batas toleransi, dan banyak desa yang terisolasi karena akses darat terputus. Penetapan status ini bukan hanya tentang nama, tetapi tentang kecepatan aksi dan jangkauan bantuan,” tambahnya.
Ia menekankan pentingnya kerjasama semua pihak untuk meringankan beban masyarakat. Bencana di ketiga provinsi tersebut membutuhkan perhatian penuh dan rasa empati yang mendalam.
“Mari kita semua bergandengan tangan untuk turun bersama dalam menyelesaikan persoalan yang terjadi di Sumut, Sumbar dan Aceh, karena rakyat butuh perhatian penuh. Bencana ini juga menjadi renungan kita bersama agar kita sayangi alam dengan tulus,” tutupnya. 

