Bogor, MNID. Universitas Pancasila mengagas program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang menggabungkan literasi lingkungan dan ekonomi digital. Program KKN yang diselenggarakan tanggal 18 hingga 27 Juli 2025 di Desa Gunung Bunder II, Pamijahan, Kabupaten Bogor ini diikuti sepuluh mahasiswa pilihan Fakultas Komunikasi Universitas Pancasila.
Dalam keterangan yang diterima redaksi disebutkan bahwa program KKN ini dirancang secara integratif dengan menggabungkan edukasi lingkungan kepada anak-anak dan pelatihan keterampilan kepada masyarakat lokal desa.
Salah satu program unggulan adalah pelatihan Eco Print, sebuah teknik mencetak motif alami dari daun dan bunga ke permukaan kain, yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga memiliki nilai ekonomi tinggi.
Melalui pendampingan intensif, para warga diajak untuk memahami proses pembuatan motif dari bahan-bahan alam sekitar hingga menghasilkan produk akhir berupa tote bag yang estetik dan layak jual.
Program KKN yang khas ini disambut warga setempat dengan cukup antusias. Mereka aktif mengikuti setiap tahapan pelatihan, mulai dari pengenalan bahan, teknik pencetakan, hingga strategi pengemasan produk. Tote bag hasil karya warga menjadi bukti bahwa inovasi sederhana berbasis kearifan lokal dapat menjadi peluang usaha baru, terlebih jika dikembangkan dan dipasarkan secara digital melalui platform marketplace.
Di sisi lain, tim KKN juga fokus pada edukasi lingkungan bagi generasi muda. Bertempat di MI Miftahul Hidayah, puluhan anak mengikuti serangkaian kegiatan interaktif dengan pendekatan tematik yang menarik, seperti “Detektif Sampah Cilik”, “Jejak Plastik, Luka untuk Bumi”, hingga sesi kreatif seperti membuat prakarya dari limbah plastik dan menulis “Surat untuk Bumi”.
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah menanamkan karakter peduli lingkungan sejak dini dengan metode pembelajaran yang menyenangkan dan aplikatif. Salah seorang anak yang berpartisipasi, Azmiya (10), mengungkapkan rasa senangnya mengikuti kegiatan tersebut. “Aku jadi tahu kalau sampah plastik itu bisa bikin bumi sakit. Aku mau bantu jaga lingkungan mulai dari rumah,” ujarnya polos.
Sementara Ketua Kelompok KKN, Nayla Ziany Azizia, mengatakan, dia dan teman-temannya ingin kegiatan yang mereka ikuti tidak hanya meninggalkan kenangan, tapi juga membekas dalam bentuk pengetahuan baru, keterampilan praktis, dan semangat menjaga lingkungan.
Tak berhenti di pelatihan keterampilan, tim KKN juga menyelenggarakan pelatihan pemasaran digital untuk warga, khususnya ibu-ibu dan pelaku UMKM lokal. Materi pelatihan mencakup pengenalan berbagai platform marketplace, strategi branding sederhana, hingga teknik memotret produk menggunakan ponsel.
Selain itu, kelompok KKN juga membantu warga untuk membuat akun jualan di Shopee sebagai langkah awal memperluas pasar dan memanfaatkan peluang digital. Melalui pelatihan ini, warga diharapkan mampu mengelola potensi desa secara mandiri dan berkelanjutan, sekaligus menjawab tantangan transformasi digital di era modern.
“Selama ini kami belum terlalu paham cara jualan online. Tapi setelah ikut pelatihan ini, saya jadi semangat coba pasarkan kerajinan saya lewat media sosial dan marketplace,” tutur Ibu Susy, salah seorang peserta pelatihan.
Seluruh rangkaian kegiatan KKN ditutup dengan sesi refleksi dan evaluasi bersama warga, yang dilaksanakan secara hangat dan partisipatif. Dalam sesi ini, warga menyampaikan dukungan mereka terhadap kelanjutan program, serta harapan agar kegiatan seperti ini dapat dilakukan secara berkala. KKN Kelompok 6 FIKOM Universitas Pancasila di Desa Gunung Bunder II menjadi potret konkret kontribusi mahasiswa dalam pembangunan desa yang berbasis pada karakter, inovasi, dan teknologi.
Melalui pendekatan yang kolaboratif, kegiatan ini berhasil mempererat hubungan antara perguruan tinggi dan masyarakat, sekaligus menegaskan peran penting generasi muda dalam membawa perubahan positif bagi lingkungan dan ekonomi desa.