Gempita Merdeka di Tiongkok Meriah, 6.000 Pengunjung Hadir

Image 3
Duta Besar RI untuk Tiongkok Djauhari Oratmangun dan Istri memotong tumpeng dalam perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan RI.

Beijing, MNID. Lebih dari 6.000 orang memadati halaman KBRI Beijing dalam “Gempita Merdeka: Indonesia Fair 2025”, pameran budaya, produk, dan panggung gembira Indonesia terbesar di Tiongkok. Perayaan ini menandai 80 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia sekaligus 75 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia–Tiongkok.

Sebelumnya, upacara bendera HUT ke-80 RI di pagi hari digelar dengan khidmat dan dihadiri oleh sekitar 500-an WNI, Diaspora Indonesia, Pelajar dan Mahasiswa, serta seluruh warga KBRI Beijing. Paskibraka yang terdiri dari Mahasiswa Indonesia di Beijing turut menambah kekhidmatan jalannya upacara.

Setelah itu suasana langsung berganti semarak. Festival menghadirkan kuliner, musik, hingga promosi ekonomi, mempertemukan masyarakat Indonesia dan Tiongkok serta Duta Besar dan Korps Diplomatik dalam suasana hangat dan penuh keakraban.

“Indonesia dan Tiongkok adalah Mitra Strategis Komprehensif. Persahabatan rakyat kedua negara telah terjalin sejak pedagang dan pelaut bertemu di jalur rempah berabad-abad lalu. Hari ini semangat itu hidup kembali, ketika masyarakat berbaur merayakan kebersamaan dengan penuh sukacita,” ujar Dubes Djauhari Oratmangun. 

Ribuan pengunjung, yang terdiri mayoritas warga dari masyarakat Tiongkok di Beijing dan sekitarnya, juga masyarakat Indonesia, mahasiswa, diaspora, hingga Duta Besar dan Diplomat negara sahabat, menikmati beragam sajian Nusantara seperti sate, cilok, jajanan pasar, dan kopi Nusantara. Stan produk ekspor unggulan Indonesia juga diserbu, mulai dari Indomie, Kopi Kapal Api, Mayora, dan Sagolicious. 

Panggung hiburan utama semakin semarak dengan penampilan Yoan Clara, Elvi Zubay, dan Trio Obras plus. Warna unik hadir lewat grup tari Sanggar Yingde, para warga Tiongkok fasih berbahasa Indonesia yang membawakan tarian Nusantara.

Suasana makin hangat ketika mahasiswa Papua dan diaspora Indonesia mempersembahkan tarian serta lagu yang mendapat sambutan meriah dari audiens lokal.Tak ketinggalan, Perhimpunan Persahabatan Indonesia–Tiongkok (PPIT) dari Jakarta dan Bandung, dipimpin Dubes Al Busyra Basnur, turut menambah kemeriahan dengan penampilan istimewa mereka.

Untuk menambah antusiasme, Duta Besar Djauhari turut membagikan doorprize berupa produk Xiaomi dan sepeda serta motor listrik buatan United Bike, yang langsung disambut riuh para pengunjung.

Gaung festival makin luas lewat kehadiran influencer Indonesia di Tiongkok seperti Rudy Chen dan Shanty di China, yang membagikan pengalaman mereka kepada pengikut di media sosial.

“Rasanya benar-benar seperti berada di Indonesia. Makanannya enak, musiknya meriah, dan suasananya hangat,” ujar seorang pengunjung asal Beijing.

Acara terselenggara juga berkat dukungan Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Beijing, Bank Negara Indonesia (BNI) Hongkong, serta platform digital Kuaishou. BNI meluncurkan aplikasi BNI WONDR, layanan perbankan digital inovatif yang memudahkan masyarakat Indonesia di Tiongkok bertransaksi lintas negara secara cepat dan aman.

Sementara itu, BI dan People’s Bank of China (PBOC) telah menandatangani kesepakatan baru memperluas implementasi Local Currency Transaction (LCT). Jika sebelumnya hanya mencakup transaksi berjalan dan investasi langsung, kini LCT meliputi seluruh transaksi termasuk rekening modal dan keuangan.

Langkah ini diharapkan mendorong penggunaan Rupiah dan Yuan dalam perdagangan bilateral, memperkuat ketahanan sistem keuangan, serta membuka peluang lebih luas bagi pelaku usaha.

Interaksi Tulus

Dubes Djauhari melihat bahwa festival ini memiliki makna mendalam dan semakin yakin bahwa momen sederhana seperti hari ini, interaksi tulus antar masyarakat, adalah wajah diplomasi sejati, persahabatan people-to-people, yang juga akan berkontribusi pada penguatan hubungan persahabatan antara Indonesia dan Tiongkok yang memberi manfaat bagi rakyat kedua bangsa.

Momentum 80 tahun kemerdekaan Indonesia, 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Tiongkok, serta 70 tahun perayaan KAA Bandung menjadi simbol bahwa kemitraan kedua negara memiliki fondasi kokoh, baik melalui kerja sama pemerintah maupun kedekatan masyarakat.

Digelar pertama kali pada 2023 pascapandemi, Indonesia Fair kini menjadi agenda tahunan terbesar KBRI Beijing. Dari tahun ke tahun jumlah pengunjung terus meningkat, dan tahun 2025 mencatat rekor baru dengan lebih dari 6.000 peserta. 

Mereka terbagi dalam tiga shift, yakni upacara penarikan bendera pagi hari, lalu Indonesia Fair siang, sore, dan malam.Bagi masyarakat Tiongkok, Indonesia Fair adalah jendela untuk mengenal Indonesia lebih dekat, bukan hanya sebagai mitra dagang, tetapi juga sebagai negara dengan warisan budaya yang kaya dan peluang ekonomi yang menjanjikan.

Gempita Merdeka: Indonesia Fair 2025 menegaskan bahwa kemerdekaan buka hanya dirayakan, tetapi juga dihidupkan bersama. Lewat budaya, kuliner, musik, kerja sama nyata, dan kolaborasi digital, persahabatan Indonesia–Tiongkok semakin erat melangkah ke masa depan.

Berita Terkait

Berita Lainnya