Jakarta, MNID. Isu bahwa Partai Demokrat terlibat di balik geger dugaan ijazah palsu Joko Widodo dinilai sebagai gerbage issue atau isu sampah yang sengaja diciptakan untuk membuat hubungan Ketum Partai Demokrat Agus Harimukti Yudhoyono dan Presiden Prabowo Subianto retak.
Demikian disampaikan Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie dalam keterangan yang diterima redaksi.
Bukan hanya AHY, saja kata Jerry, tapi mantan presiden ke-6 Soesilo Bambang Yudhoyono juga ikut terseret.
“Memang dari pakaian para buzzer Jokowi sampai reuni Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) pun mengenakan pakaian warna biru atau sama persis dengan warna Partai Demokrat,” ujar Jerry.
Memang, sambungnya, Jokowi sejak lalu terus membuat gaduh, dirinya menduga kuar Jokowi sebagai dalang kuat untuk merampas Partai Demokrat melalui Jenderal Purn Moeldoko kala itu duduk senagai Kepala KSP. Bahkan ada alih-alih meng-take over partai Golkar tapi gagal total. Bahkan PDIP juga pernah muncul isu pengambil-alihan Jokowi. Akhirnya Jokowi berlabuh di partao anaknya Kaesang yakni PSI.
Setelah gagal mengkudeta partai Demokrat jelasnya, kini muncul tudingan Partai ini diduga sebagai dalang ijasah palsu Jokowi. Kata-kata Jokowi ada orang kuat bukan mengarah le Surya Paloh serta Zulkifli Hasan yang sama-sama partainya berwarna biru.
“Saya kira setelah Demokrat akan muncul pihak lain yang akan dijadikan kambing hitam. Jokowi mulai ketar-ketir lantaran kasus ini sudah dibawah ke ranah internasional atau lembaga imternasional amnesti. Saya kira Prabowo harus tak memihak dan biarkan kasus ini berjalan sesuai koridor hukum,” kata pakar politik doktor jebolan Americon Global University (AGU) ini.
“Enegri bangsa ini habis dengam sandiwara politik Jokowi. Semua itu bermuara ke dukungan sang Bapak ke anaknya Gibran pada pilpres 2029. Atau sengaja terus digoreng untuk menciptkan kegaduhan,” kata Jerry.