Erick Thohir: Vaksin BUMN Halal dan Siap Uji Booster

Image 3
Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) memeriksa botol vaksin Covid-19 Sinovac saat meninjau vaksinasi untuk tenaga kesehatan (nakes) di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta, Senin, 18 Januari 2021./Net

Indonesia telah berhasil mencatatkan diri sebagai salah satu negara produsen vaksin Covid-19. Vaksin buatan BUMN PT Bio Farma itu, atas petunjuk Presiden Joko Widodo akan didaftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM dengan nama “Indovac”.

“Atas arahan Presiden, Bapak Joko Widodo, PT Bio Farma berhasil mengembangkan vaksin Covid-19 dalam negeri. Sebagai BUMN yang bergerak di bidang farmasi, PT Bio Farma bekerja sama dengan Baylor College of Medicine telah menghasilkan capaian yang luar biasa. Perusahaan milik negara ini menunjukkan karya membanggakan yang akan mendukung kesehatan dan kebangkitan seluruh rakyat Indonesia dari pandemi Covid-19," ujar Erick dalam keterangan tertulis, Kamis (1/9).

Dia juga mengatakan, pengembangan Vaksin Covid-19 BUMN dari hulu-hilir dilakukan sepenuhnya di Indonesia melalui Bio Farma. Mulai dari adaptasi teknologi seperti subunit berbasis rekombinan protein vaksin SARS-CoV- 2 dan rekombinan SARS-CoV-2 receptor binding domain (RBD), uji klinis, hingga proses produksi dan pengemasan.

Adapun Baylor College of Medicine (BCM) Amerika Serikat, ikut menyediakan seed (benih vaksin) untuk pengembangan vaksin.

Hal ini yang membedakan vaksin Covid-19 BUMN produksi Bio Farma dengan vaksin Covid-19 lainnya, karena dikembangkan dan diproduksi dari hulu ke hilir oleh anak bangsa dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) hampir mencapai 80 persen.

Sementara Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi IX DPR, Selasa (30/8), mengatakan, izin edar penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) vaksin Covid-19 BUMN, akan dikeluarkan pada pertengahan September 2022.

Uji Klinis Booster

Bio Farma juga disebutkan  telah mendaftarkan hasil uji klinis fase 3 vaksin Covid-19 BUMN untuk usia 18 tahun ke atas ke BPOM sebagai syarat untuk mendapatkan EUA.

Selain itu, menurut Erick, vaksin produksi Bio Farma juga siap menjalani uji klinis untuk vaksinasi booster. Setelah proses uji klinis vaksin Covid-19 BUMN untuk booster, Bio Farma akan mendaftarkan uji klinis untuk vaksinasi anak.

"Vaksin Covid-19 BUMN bermanfaat untuk vaksinasi primer dan booster baik untuk orang dewasa maupun anak-anak. Vaksin Covid-19 karya BUMN yang berplatform rekombinan protein ini bisa digunakan secara aktif terhadap Covid-19 yang disebabkan virus SARS-CoV," kata Erick.

Menurut dia, hasil uji klinis sejauh ini menunjukkan vaksin yang akan diproduksi oleh Bio Farma ini memiliki keamanan dan efikasi yang baik dalam meningkatkan kadar antibodi, sehingga tidak kalah dari vaksin Covid-19 jenis lainnya.

Erick juga menilai sejak proses awal, vaksin ini sudah didesain halal dan diaudit oleh otoritas berwenang, sehingga diharapkan segera mendapatkan sertifikasi halal setelah keluarnya EUA.

"Sejak awal saya sudah menegaskan kehalalan harus jadi faktor utama, sehingga vaksin Covid-19 BUMN ini sudah dirancang untuk menjadi vaksin halal," katanya.

Keberhasilan Indonesia dalam memproduksi vaksin sendiri dinilai sebagai bentuk kesiapsiagaan ke depan dalam bidang kesehatan. Bio Farma juga akan mendaftarkan vaksin hasil pengembangannya ke WHO untuk mendapatkan EUL (emergency use listing) sehingga dapat turut berkontribusi terhadap kesehatan dunia.

"Kita memiliki sumber daya dan platform teknologi yang terbukti siap menghadapi situasi manakala terjadi pandemi di masa depan. Sudah saatnya kita pakai vaksin buatan negeri sendiri apalagi biaya yang dikeluarkan untuk vaksin impor sudah sangat tinggi," demikian Erick Thohir.

Berita Terkait

Berita Lainnya