Jakarta, MNID. Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafidz sedang jadi pembicaraan di dunia maya. Netizen mengecam Meutya karena mengatakan bahwa Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menyebut jika game online bukan olahraga karena tidak menggunakan fisik dan tidak berkeringat.
Pernyataan itu disampaikan Meutya saat bersama Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengunjungi peserta pendidikan karakter di barak militer Resimen Armed 1/Sthira Yudha, Purwakarta, Jawa Barat, Rabu, 14 Mei 2025.
“Kalau bagi saya, sport juga perlu melibatkan giat-giat fisik selain juga online. Saya nggak bilang bahwa online itu jelek. Tapi tetap kalau namanya sport perlu ada giat fisiknya,” ujar Meutya.
Dari pantauan redaksi MNID, akun potongan pernyataan Meutya Hafidz yang ditayangkan di akun Instagram Kompas itu mendapatkan respons dari netizen yang umumnya mengecam dan “merujak” sang menteri.
“Lah wkwkwk padahal masuk olimpiade cabor game, tulis sheeezzzyy.
“Mungkin otak bukan bagian dari raga sekarang…” tulis warouwbarten.
Sugie.tjie menulis, “Jadi Catur juga bukan cabang olahraga kah Buk.”
“Catur, kartu, berenang bukan olahraga.. ah ibu saya kira, ah sudah lah,” tulis ra.zi.54.
“Catur jg bukan olahraga dong?? Lu pikir game online ga mikir,” tulis arwankcasillas.
Adapun banghil__ berkomentar agak panjang. Katanya, “Lebih ke menyaring sih, game online juga membutuhkan kognitif yang tinggi dalam menyusun strategi atau lainnya, gerakan jari, tingkat fokus dan heart rate yang naik turun itu juga termasuk olahraga apalagi kekuatan mental juga ikut andil didalamnya... Kalau yang dilihat hanya negatifnya apapun itu bakalan jadi negatif terus, pertanyaanya seberapa jauh kalian menyaring, membatasi, mengatur, dan melatih mereka dalam penggunaan game online.”
“E sport itu kn olahraga otak,,,, sama seperti catur,” timpal m.habibee7.
“Si ibu bisa bedain hoby sama kecanduan nggak?” tambah hr_faqoth16.
“Lama2 blunder dah.. liat aja.. padahal ngurus Judol aja kaga kelar,nambah suruh ngurus game online.. dengan alasan bukan olahraga karena ga gerak.. wkwkwkwkwkwkwk,’ sedayudimdim ikut mengomentari.
Mengatur Perlindungan Anak
Sementara Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyampaikan bahwa PP Tunas yang baru saja ditandatangani Presiden Prabowo akan mengatur perlindungan anak di ruang digital, termasuk dalam hal kecanduan terhadap gim daring. Pengaturan akses akan membedakan antara gim yang bersifat profesional untuk prestasi dengan gim yang berisiko menimbulkan adiksi di kalangan umum.
“Game online nanti akan diatur sesuai PP. Jika game tersebut memang untuk cabang olahraga e-sport, aksesnya tidak boleh terbuka untuk semua orang,” ujar Dedi.
“Artinya, hanya mereka yang menekuni cabang itu sebagai prestasi yang bisa mengakses. Kita harus pastikan regulasi ini tidak hanya mendukung atlet e-sport yang berprestasi, tetapi juga melindungi ratusan ribu anak dari kecanduan. Jangan sampai yang jadi juara hanya 10 orang, tetapi korbannya 100 ribu. Itu harus menjadi perhatian kita,” demikian Dedi dikutip dari laman resmi Kementerian Komunikasi dan Digital.
Dalam acara tersebut, Menteri Meutya turut didampingi oleh Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein. Hadir pula Kepala Badan Pengembangan SDM Kemkomdigi, Bonifasius Wahyu Pudjianto, serta Staf Khusus Menteri Bidang Strategis Komunikasi Kemkomdigi, Rudi Sutanto.