Jakarta, MNID. Kalangan buruh dan aktivis berbesar hati karena Presiden Prabowo Subianto berkenan hadir dan merayakan Hari Buruh 2025 yang akan dipusatkan di Silang Monas, Kamis besok, 1 Mei 2025.
“Peristiwa Mayday adalah salah satu pencapaian sejarah umat manusia dalam perjuangan mewujudkan kesejahteraan dan keadilan. Peristiwa ini patut dirayakan sebagai pengingat kepada semua orang bahwa kesejahteraan adalah buah dari sebuah perjuangan yang dibangun di atas dasar persatuan,” tulis kelompok “Roundtable 98 Cipayung” dalam keterangan yang diterima redaksi MNID, Rabu, 30 April 2025.
“Roundtable 98 Cipayung” adalah forum diskusi meja bundar informal yang dilakukan rutin untuk mengawal terwujudnya cita cita Indonesia emas, adil, sejahtera dan moderen untuk seluruh rakyat Indonesia berdasarkan cita Proklamasi 1945, Pancasila dan UUD 1945.
Sejumlah aktivis yang bergabung dalam kelompok itu adalah Haris Rusly Moti, Wahab Talaohu, Sangap Surbakti, David Pajung, Supriyanto, Eli Salomo Sinaga, Akhmad Gojali Harahap, Anto Kusumayuda, Sulaiman Haikal, Wignyo Prasetyo, dan Gigih Guntoro.
Dalam keterangannya, kelompok ini juga mengatakan bahwa Mayday patut diperingati karena sejarah kelahirannya selaras dengan tujuan berbangsa dan bernegara Indonesia seperti yang tertulis dalam Pembukaan UUD 1945, yakni “melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut serta dalam melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.”
“Kami menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi atas kehadiran Presiden Prabowo dalam agenda peringatan Mayday 2025 yang dipusatkan Monas Jakarta pada Kamis 1 Mei 2025. Apresiasi ini kami sampaikan karena hanya ada dua Presiden RI yang hadir pada peringatan Mayday, yaitu Presiden Soekarno dan Presiden Prabowo. Bagi kami peristiwa ini adalah momentum dalam mempersatukan rakyat mencapai Indonesia maju, moderen, adil dan sejahtera,” tulis mereka lagi.
“Roundtable 98 Cipayung” mengatakan, kehadiran Prabowo adalah wujud nyata perhatian dan komitmen keberpihakan terhadap perjuangan kaum buruh.
“Presiden Prabowo Subianto telah sangat tanggap untuk merespon situasi saat ini, dan telah menunjukkan keterbukaan terhadap partisipasi kaum buruh untuk bersama-sama menjawab tantangan guncangan ekonomi global, keputusan untuk membentuk Satgas Perlindungan PHK adalah jawaban komprehensif pemerintah untuk perlindungan optimal pekerja Indonesia dari ancaman PHK tetapi juga sekaligus tindakan untuk melindungi industri nasional agar dapat bertahan dari hantaman krisis,” tulis mereka lagi.
Hal lain yang tidak kalah penting, “Roundtable 98 Cipayung” juga mengapresiasi pimpinan seluruh serikat pekerja yang dengan kedewasaan menyadari pentingnya persatuan nasional dalam menghadapi guncangan geopolitik dan ketidakpastian global.
Seruan pimpinan serikat pekerja kepada seluruh kaum buruh untuk bersatu dan bekerjasama antar sesama kaum buruh dan antar kaum buruh dengan pemerintah dalam memperingati May Day adalah langkah tepat yang patut untuk diapresiasi. Dengan ini, kaum buruh telah menjadi teladan dalam mempelopori membangun persatuan nasional.
“Kami percaya kaum buruh di seluruh Indonesia yang memperingati May Day akan menyelenggarakan dengan cara-cara yang damai, kreatif, terpimpin dan terorganisir,” tulis keterangan itu lagi.