Mengenang Sahabat yang Baik Hati, Jamaluddin Mahmud

Image 3

BERITA duka Sabtu (27/1)  pagi yang saya terima sungguh  menekan perasaan. Sahabat yang baik hati, Jamaluddin Mahmud, meninggal dunia satu jam lalu, pukul 08.00 WIB. Yang mengabarkan Zairin Zain, Sekjen Persatuan Perusahaan Film Indonesia (PPFI) dan Iwan Giwangkara, pimpinan AntaUmrah. Keduanya sahabat almarhum.

Ya, Allah.

Dua minggu lalu, saya masih melihat Jamal, pimpinan perusahaan perjalanan haji dan umrah, Al Bilad Universal, itu tampak riang. Statusnya di Facebook hari itu menampilkan foto selfie di atas pesawat. Ia dalam perjalanan dari Dubai ke Jakarta, penerbangan  lanjutan dari Tanah Suci menunaikan ibadah Umrah. Ia memang selalu terjun langsung mengawal rombongan  jamaah Umrah yang diberangkatkan perusahaannya.

Saya terakhir ketemu Ustaz Jamal --begitu biasa saya sapa-- di Melbourne, Australia, awal Mei, tahun lalu. Karena hobi sama, saya menjamu Ustaz sekeluarga di resto Padang "Salero Kito" yang terkenal di Australia.

Setelah itu  kami tenggelam  dengan kesibukan masing-masing. Ustaz bolak balik Saudi, Eropah, dan Amerika dalam rentang waktu hampir setahun terakhir. Ustaz  rajin menuliskan laporan perjalanan di laman FB.  Dari situlah saya mengikuti aktifitasnya. Ditambah dengan sesekali bertukar informasi dan bercakap via media sosial.

Pada dasarnya Ustaz Jamal periang. Dia tipikal eksekutif yang senang di lapangan. Semangat sekali. Di lapangan seperti ketemu dengan hobbinta, maka  ia semakin tampak sehat dan bugar. Jamal, jarang  bisa ditemui di kantornya. Kalau toh masuk kantor, momennya lebih banyak dia berkumpul dengan seluruh karyawan sambil makan-makan.

Saban bepergian, tidak lupa mengupload foto-foto atau video "ritual" kulinernya yang bikin ngiler. Menurut catatan saya, dia paling sering menyantap kambing muda bakar yang dimasak di dalam tanah. Terutama ketika berada di Tanah Suci. Dalam urusan bersantap, Ustaz terkmasuk jagonya.Masya Allah.
Sering saya komentari begitu. Lalu, tidak lama kemudian, dia merespons terkekeh. "Ayo Bang, kapan-kapan gabung dong,” sahutnya.

Ayah 5 anak itu pekerja keras. Jaringannya luas di mancanegara. Tahun 2019 saya dan istri  berumroh dan merencanakan urus sendiri tanpa travel. Jamal tahu, dia tidak tega. Ia langsung kontak jaringannya di Saudi untuk menangani handling selama kami di Tanah Suci.

Kami dijemput dengan protokol  VVIP, pakai pengawal dan mobil  limousine  menunggu di tangga pesawat. Urusan Imigrasi dan Custom mereka juga tangani, kami tinggal duduk manis di lounge tamu-tamu kerajaan. Stafnya di Mekkah  mengatur perjalanan kami juga ke Madinah dengan kereta cepat: "The Haramain High Speed Railway" yang waktu itu baru beroperasi.

Sebelum itu, saya ingat, waktu mampir liburan di Turki dari trip Eropa, Jamal juga turun tangan. Kebetulan waktu itu dia sedang di Turki. Karena tahu saya baru  pertama kali menginjak Istambul, Jamal menyediakan mobil berikut guide, tiket pesawat ke Cappadocia dan menginap dua malam di hotel di dalam gua.  Kalau Jamal sukses pastilah karena sikap kepeduliannnya kepada jamaah dan kepada sesama kawan turut berkontribusi.

Seperti disebut, Jamal selalu terjun  langsung mengawal turnya di mancanegara, dan juga rutin mengunjungi 42 cabang Al Bilad Universal di seluruh Indonesia.

Maka kita bisa paham mengapa Jamal butuh asupan gizi  makanan yang baik untuk jaga stamina. Tiap berkeliling daerah Indonesia, tinggal menunggu postingan Jamal di media sosial tentang temuan pelbagai makanan khas daerah.

Terdampak Pandemi

Aktifitas Al Bilad Universal memang  meningkat pesat setelah Pandemi Covid 19. Tuhan seperti menebuskan langsung ketertinggalan hampir tiga tahun usaha vakum karena wabah Covid 19.

Pandemi Covid-19 jelas berdampak pada bisnis perusahaan travel Jamal. Saudi menutup kunjungan umrah sejak 27 Februari 2020. Baru dibuka Desember 2022, itupun dengan berbagai protokol kesehatan yang amat berat dan tidak nyaman bagi jamaah. Tetapi Jamal tidak menyerah, tetap memelihara semangat. Perusahaannya juga memberangkatkan jamaah haji baik reguler maupun Furoda (calling visa).

"Setelah pandemi Alhamdulillah sudah memberangkatkan sekitar 4 ribu jemaah," cerita  Jamal waktu bertemu di Melbourne.

"Ya, resepnya bersabar, Bang,” sahut dia ketika saya tanya.

Jamal hanya  sempat kesal karena pernah ada oknum yang mencatut nama travelnya untuk menipu puluhan jemaah umrah di daerah.

“Untung  pelakunya cepat tertangkap polisi, sekarang sudah dipenjara. Oknum itu perempuan, jahatnya minta ampun. Dia kumpulkan dana jemaah mengatasnamakan perusahaan kami lalu uangnya dibawa kabur,” cerita Jamal.

Itu yang menjadi salah satu alasan ia rutin mengunjungi cabang-cabang Al Bilad Universal. Setelah kejadian itu, Jamal mengimbau  masyarakat supaya mendaftar kepada travel resmi yang memiliki izin resmi dari kementerian agama RI.

Ustaz Jamal Albilad wafat dalam usia 54 tahun. Meninggalkan istri dan lima anak. Jenasah almarhum dikebumikan Sabtu (27/1) petang di TPU Kober, Pondok Gede, Bekasi. Aktor terkenal Deddy Mizwar dan Zairin tampak di antara ratusan  pelayat.

Khalid, putra sulungnya, bercerita di pemakaman. Ayahnya 10 hari dirawat di RS karena kecapean sepulang perjalanan Umrah. "Tapi dia nggak tahan berada di RS. Selalu minta pulang," kata Khalid.

Ustaz Jamal merengek minta pulang hari Sabtu. Keluarga lalu menyiapkan kepulangan.Sejak subuh dia bangun. Minta bantuan suster untuk bersih-bersih, sekalian berwudhu untuk Salat Subuh.

Sekitar tiga jam kemudian Ustaz Jamal menghadap Ilahi Rabbi. Ia pulang untuk selama-lamanya. Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun. Selamat jalan, Ustaz. Semoga Husnul Khotimah.

Berita Terkait

Berita Lainnya