Pertamina, Untung Besar dan Kesempatan Berburu Utang

Image 3

JAMAN sekarang mendapatkan utang bukan hal yang mudah. Baru baru ini lembaga keuangan Amerika Serikat (AS) telah membatalkan rencana untuk memberi utang bagi pembangunan kilang Pertamina. Ini mungkin bukan murni masalah keekonomian, tapi juga masalah geopolitik.

Namun tampaknya ini bukan masalah serius bagi Pertamina, perusahaan yang menjadi tulang punggung pemerintah dalam menyalurkan BBM subsidi ini masih menyisahkan kesempatan lain, yakni menerbitkan utang dalam bentuk global bond secara besar besaran. Prestasi menerbitkan global bond telah dibuktikan dalam 5 tahun terakhir.

Kemampuan Pertamina dalam meraih utang dalam bentuk global bond patut diacungi jempol. Pertamina adalah salah satu perusahaan di tanah air yang sangat aktif dalam menciotakan utang berbunga cukup lumayan ini. Sama dengan global bond yang didapatkan oleh pemerintah. Keterikatan kuat dengan pemeirntah ini selalu menjadi pertimbangan lembaga pemeringkat utang dalam memberikan rating pada Pertamina.

Jika diamati kemampuan Pertamina dalam memperoleh laba seiring sejalan dengan kemampuan untuk mengejar global bond ini. Meskipun peningkatan global bond dalam beberapa waktu terakhir lebih baik dibandingkan dengan kemampuan mendapatkan laba dari memproduksi, mengolah dan melalukan penjualan minyak .

Jadi dengan peningkatan laba yang cukup pantastis sebagaimana yang diumumkan pertamina pada tahun 2022 yang hampir mencapai 50 % dibandingkan laba tahun sebelumnya akan dipandang menjadi kesempatan untuk menciptakan global bond dalam jumlah yang lebih besar.

Ini juga berkaitan dengan IPO besar besaran setelah sub holding peruaahaan minyak ini. Tentu saja IPO perusahaan akan diikuti dengan cepat olah usaha dalam mendaoatkan utang dari pasar keuangan. Kesempatan ini telah dibuktikan dengan IPO Pertamina Geotermal energi (PGE) yang langsung diikuti dengan penerbitan global bond. PGE telah mendapatkan rating dari lembaga Pemeringkat internasional yang dipandang akam menjadi sumber uang bagi pertamina diluar usaha minyak.

Baru baru ini Pertamina telah secara resmi mempublikasikan laporan keuangan. Tampak dari sana peningkatan pemdapatan paling besar berasal dari pendapatan lain lain atau bukan dari endapatan menjual BBM di dalam dan ke luar negeri. Pendapatan lain lain meningkat lebih dari 250%. Pendapapatan dari jual BBM meningkat secara wajar sejalan dengan pemingkatan harga minyak dalam tahun 2022.

Jadi gambaran dalam laporan keuangan pertamina tersebut mebuka pemahaman baru di dalam perusahaan bahwa pendapatan dari menjual BBM tidak lagi mementukan. Perusahaan mungkin ke depan akan lebih terfokus mencari uang ketimbang memoroduksi atau memperdagangkan BBM. Kesempatan tersebut terbuka lebar melalui IPO dan blobal bond.

PERTAMINA

Berita Terkait

Berita Lainnya