Puan Maharani di Tapanuli Utara: Tidak Ada Larangan Perempuan Jadi Presiden

Image 3
Ketua DPP PDIP Puan Maharani disambut hangat kader partai di Tapanuli Utara, Kamis (1/9)./Ist

Calon Presiden dari PDI Perjuangan akan diputuskan di dalam Kongres V PDIP yang akan datang. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pasti akan memilih sosok yang sudah berbuat banyak dan berdarah-darah.

Demikian dikatakan Ketua PDIP Puan Maharani ketika berbicara di depan kader partai di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Kamis siang (1/9).

Kedatangan Puan di Kantor DPC PDIP Tapanuli Utara disambut sekitar dua ribu kader yang antusias mendengarkan arahannya. Hadir pula kepala-kepala daerah di Sumut yang berasal dari PDIP.

Ketua DPC PDIP Tapanuli Utara yang juga Bupati Taput, Nikson Nababan memimpin yel-yel kader saat menyambut Ketua DPR RI itu.

“Puan presiden, Puan presiden,” teriak para kader.

Dalam sambutannya, Puan menegaskan kehadirannya untuk memberi arahan kepada kader PDIP merupakan tugas dari Ketum Megawati Soekarnoputri. Puan mendapat tugas dari partai untuk berkeliling melakukan konsolidasi dengan struktur dan kader PDIP di berbagai daerah.
 
“Sekarang saya datang ke Tapanuli Utara. Saya mendarat di bandara Silangit seperti Presiden Soekarno dulu mendarat di situ sekitar tahun 1950-an,” kata Puan.
 
“Bahkan Bung Karno sangat terkesan dengan kunjungannya ke Tapanuli Utara, sampai-sampai pesawat kepresiden pertama Republik Indonesia oleh beliau diberi nama Dolok Martimbang yang diambil dari nama bukit di sini,” imbuh perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.

Puan pun meminta kader partai untuk jangan sekali-kali meninggalkan sejarah. Apalagi di Tapanuli Utara, Bung Karno pernah menyerukan semangat kemerdekaan Indonesia.
 
“Sekarang PDI Perjuangan di Tapanuli Utara harus menggelorakan semangat Bung Karno itu. Ingatkan masyarakat Tapanuli Utara bahwa PDI Perjuangan adalah anak-anak ideologis Bung Karno, penerus perjuangan Bung Karno yang cinta dengan Tapanuli Utara,” tutur Puan.

Cucu Bung Karno itu kemudian menyinggung soal hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP sebagai wujud konsolidasi partai untuk penguatan perjuangan ideologis dan pemenangan Pemilu 2024. Puan menambahkan, dalam Rakernas lalu juga dilakukan evaluasi atas seluruh strategi, program, dan konsolidasi Partai pasca Kongres V tahun 2019.
 
“Saya meminta agar segenap Kader PDI Perjuangan di Provinsi Sumatera Utara dan Kabupaten Tapanuli Utara untuk benar-benar mempelajari rekomendasi yang disampaikan di Rakernas kita beberapa waktu lalu,” pesannya.

Salah satu rekomendasi dari Rakernas kemarin adalah terkait capres dan cawapres 2024. Rakernas II PDIP menegaskan bahwa penetapan pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung oleh PDIP pada Pemilu 2024 harus berdasakan keputusan Kongres V Partai, AD/ART Partai, dan tradisi demokrasi Partai yang merupakan hak prerogatif Ketum PDIP.
 
“Kita serahkan ke Ibu Megawati tentang capres, kita tegak lurus keputusan ibu ketua umum, bahwa kita akan memiliki capres yang sudah berbuat dan berdarah untuk PDI Perjuangan,” tegas Puan.

“Jangan terpengaruh ini elektabikitas tinggi, ini elektabilitas rendah. Insya Allah PDI Perjuangan akan punya calon presiden yang menang Pilpres 2024,” sambung mantan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) itu.

Puan pun kembali menegaskan tidak ada larangan perempuan untuk menjadi presiden. Ia mengingatkan bahwa konstitusi tidak menyebut presiden harus laki-laki atau perempuan.

“Yang ada WNI yang dicalonkan oleh parpol atau gabungan parpol. Dulu kita punya presiden perempuan, Menko perempuan, sekarang ketua DPR perempuan,” ungkap Puan.

Untuk itu, Puan mendorong kader-kader perempuan agar terus aktif. Ia juga meminta para kader PDIP turun menyapa rakyat. Selain itu, Puan mengingatkan kader untuk memanaskan mesin partai karena tahapan Pemilu 2024 sudah dimulai.

“Dengan jadwal yang padat seperti ini dan bersisa sekitar satu setengah tahun, maka sudah tidak bisa tidak, kita harus solid, solid, solid, solid, dan solid. Dan harus selalu bergotongroyong dalam perjuangan partai,” ujarnya.

Usai dari Kantor DPC PDIP Tapanuli Raya, Puan lalu menyapa masyarakat di Galery UMKM Gedung Sopo Partungkoan, Kecamatan Tarutung. Di lokasi ini, Puan berbelanja beberapa produk UMKM seperti kain ulos. Ia juga berdialog dengan beberapa pelaku UMKM.

Kehadiran Puan pun disambut oleh kelompok relawan yang menamakan dirinya Lampu (Relawan Puan). Para relawan tak henti-hentinya meriakkan ‘Puan Presiden’.  

Massa yang hadir menyambut Puan dengan tarian Tortor. Puan juga ditaburi beras dan didoakan agar bisa menjadi presiden.

Kedatangan Puan di Tapanuli Raya (Tapanuli Utara, Toba Samosir, dan Humbang Hasundutan) sendiri memang mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Saat melakukan penanaman bibit pohon di Kecamatan Muara, Tapanuli Utara, Puan disambut kelompok relawan bernama PUMA (Puan Maharani).

Relawan PUMA dan warga setempat mendukung agar Puan melanjutkan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dukungan untuk Puan juga menggema ketika menabur benih ikan di Danau Toba.