Oleh: Jaya Suprana, Budayawan dan Pendiri MURI
POSISI agama di abad ke-21 masih sangat kuat, dengan sekitar 85% penduduk dunia menganut suatu agama tertentu. Agama Kristen merupakan agama terbesar di dunia, dengan sekitar 2,6 miliar pengikut atau 31,7% dari total populasi global.
Islam berada di peringkat kedua dengan sekitar 2 miliar pengikut, yang setara dengan 25% dari populasi dunia. Namun, perlu diingat bahwa jumlah umat atheis juga meningkat, dengan sekitar 15% penduduk dunia tidak bera&liasi dengan agama tertentu. Beberapa negara dengan jumlah penduduk atheis yang cukup tinggi adalah Estonia, Republik Ceko, RRCina, dan Jepang.
Di Indonesia, mayoritas penduduk beragama Islam, sekitar 87,2% dari total populasi. Agama Kristen Protestan dan Katolik juga memiliki jumlah pengikut yang signi&kan, yaitu sekitar 9,8% dari total populasi.
Agama memiliki tantangan dalam menghadapi globalisasi dan perubahan sosial. maka perlu beradaptasi dengan perubahan zaman dan meningkatkan toleransi serta kerukunan antarumat beragama Agama dapat beradaptasi dengan perubahan zaman dengan beberapa cara:
1. Interpretasi Modern: Agama dapat melakukan reinterpretasi ajaran-ajarannya untuk sesuai dengan konteks zaman modern. Contohnya, banyak agama yang sekarang memandang isu lingkungan sebagai bagian dari tanggung jawab spiritual.
2. Teknologi: Agama dapat memanfaatkan teknologi untuk menyebarkan ajaran dan meningkatkan partisipasi umat. Contohnya, banyak gereja dan masjid yang menggunakan media sosial dan streaming online untuk ibadah.
3. Dialog Antaragama: Agama dapat berpartisipasi dalam dialog antaragama untuk meningkatkan toleransi dan kerukunan. Ini membantu agama untuk memahami dan menghargai perbedaan.
4. Pendidikan: Agama dapat meningkatkan pendidikan agama untuk membantu umat memahami ajaran-ajaran agama dalam konteks modern.
5. Aktivitas Sosial: Agama dapat terlibat dalam aktivitas sosial untuk membantu masyarakat dan meningkatkan kesadaran tentang isu-isu sosial.
Namun, ada juga tantangan dalam beradaptasi dengan perubahan zaman, seperti:
- Menjaga keseimbangan antara tradisi dan modernitas
- Mengatasi perbedaan pendapat dalam umat
- Menjaga relevansi agama dalam masyarakat sekuler
Menarik adalah menyimak agama di Republik Rakyat China yang menganut ideologi komunisme, namun memiliki konstitusi yang menjamin kebebasan beragama bagi penduduknya. Meskipun demikian, pemerintah RRChina masih memiliki kontrol ketat terhadap organisasi keagamaan dan kelompok masyarakat sipil.
Menurut data resmi pemerintah RRChina, agama di RRChina terdiri dari:
- Agama Tradisional: 30,8% penduduk RRChina menganut agama tradisional, yang merupakan campuran dari Buddhisme dan Taoisme.
- Buddhisme: 16,6% penduduk China menganut Buddhisme, yang merupakan agama terbesar di China.
- Kristen: 7,4% penduduk China menganut Kristen, dengan mayoritas Protestan.
- Islam: 1,8% penduduk China menganut Islam, dengan mayoritas di provinsi Xinjiang.
Partai Komunis China (PKC) merupakan satu-satunya partai yang berkuasa, dan memiliki kontrol penuh atas pemerintahan, militer, media termasuk umat beragama.
Jumlah atheis terbesar di dunia berada di RRChina, dengan sekitar 91% penduduk tidak berafliasi dengan agama tertentu.
Mengingat data memang rawan direkayasa maka perlu disadari bahwa data tentang agama di RRChina saling beda tergantung pada sumbernya.


